Lukisan Biasanya Menggambarkan Suasana Hati Pencipta nya.
Dunia seni kita sudah demikian lama memberikan pujian pada keindahan. Akarnya mungkin datang dari kesukaan kebudayaan Barat dalam mendeskripsikan seni menjadi ‘fine art’.
Disana keindahan ialah arah dari berseni, hingga ekspresi kalah terpenting dari tehnik. Cuma beberapa orang saja yang terlahir dengan talenta ‘berseni’ yang bisa membuat apakah yang lalu dimaksud seni.
Walau demikian, pengertian seni seperti itu sudah memperoleh rintangannya.
Ya, aktor post-modernis di masa kontemporer berikut yang lalu lakukan banyak terobosan serta perombakan besar dalam mengerti seni.
Dari situlah muncul konsep-konsep seni yang berkontradiksi dengan kesadaran ortodox kita mengenai seni.
Slogannya, seni menjadi ekspresi diri, serta seni menjadi permainan. Dalam kerangka itu, ugliness dirayakan, chaos diselebrasikan.
Mengakar dari memahami yang baru itu, muncul beberapa jenis karya seni yang memuja horor. Salah satunya yakni lukisan “The Scream” karya seseorang ekspresionis Norwegia bernama Edvard Munich, serta banyak yang lain.
Karya itu seakan ingin mengemukakan kenyataan sosial, di mana kerumunan adalah sumber dari kekhawatiran serta kekhawatian. Nilai eksistensial muncul disana.
Horornya sampai pada beberapa kurator seperti segi reflektifnya.
Tidak didapati siapa pelukisnya
Di lain perihal, muncul pada publik satu lukisan yang dimaksud ‘The Anguished Man”. Tidak didapati siapa pelukisnya, bahkan juga pemilik dari lukisan tersebut Sean Robinson tidak tahu siapa pelukisnya.
Sean memperoleh lukisan itu dari Neneknya, yang bertepatan dengan lukisan itu Neneknya mengingatkan bahayanya lukisan itu.
Apakah yang membuat lukisan itu beresiko? Ya lukisan itu seakan representasi dari penambahan kandungan horor dari lukisan ‘The Scream’.
Jika pada The Scream tehnik serta formasnyai masih juga dalam batas lumrah, pada The Anguished Man kita merasakan ketidakwajaran.
Bagaimana tidak?! Cat yang pelukisnya pakai nyatanya konon sudah dia campur dengan darahnya sendiri, serta seakan ada kesepakatan mistis diatas pembuatan lukisan itu, si pelukis mati bunuh diri saat diakhirinya lukisan itu.
Saat lukisan itu ada di dalam rumah nenek Sean, si nenek seringkali dengar nada tangisan datang dari lukisan itu. Dia pun kadang lihat bayangan sesosok pria yang muncul demikian saja.
Si nenek pada akhirnya menaruh lukisan itu di ruangan loteng yang tidak tertangani. Sampai akhirnya diserahkan pada cucunya, Sean belum juga yakin atas isu mengenai lukisan itu.
Dia juga tiada berhati-hati memajang lukisan itu di tempat tinggalnya. Waktu itu kejadian-kejadian aneh mulai berlangsung.
Beberapa Keanehan Berlangsung
Keluarga Sean alami beberapa jenis kemalangan tidak diduga. Anak lelaki Sean tidak diduga jatuh dengan misterius di tangga tempat tinggalnya.
Isri Sean memberikan laporan jika dia seringkali merasakan rambutnya disisir oleh seorang dengan misterius.
Pada akhirnya Sean juga akan memutuskan untuk menaruh lukisan itu di ruangan bawah tanah (walau masih tetap tidak jelas pun apa benar-benar dia simpan di ruangan bawah tanah tempat tinggalnya).
Satu saat, satu situs jual-beli online bernama eBay sempat menimbulkan lukisan itu untuk di jual. Akan tetapi faktanya, lukisan itu tidak asli. Ha itu diklarifikasi oleh Sean sendiri .
Seperti dikutip oleh dreadcentral.com, berikut isi pengakuan Sean:
“Lukisan itu dikasihkan oleh nenek saya. Pelukisnya tidak didapati, tetapi kami ketahui jika dia mencampuradukkan darahnya sendiri dengan cat, serta bunuh diri tidak lama sesudah lukisan itu tuntas.
Semua lukisan lainnya yang muncul untuk di jual dengan online diklaim menjadi ‘The Anguished Man’ ialah penipuan serta tidak ada yang perlu membelinya.
Saya dapat jamin jika lukisan angker itu terkunci dalam tempat yang aman, serta saya tidak punya niat menjualnya.
Itu dapat beresiko, serta tidak akan arif bila ada orang yang menyentuh lukisan itu sebab dia begitu aktif serta betul-betul akan ada perihal aneh berlangsung pada beberapa orang seruangan dengan lukisan itu.”
Judul Situs 